KATEGORI

Rabu, 11 Mei 2011

Pria-pria Muda Kecanduan Viagra

img <img src="http://images.detik.com/content/2011/05/11/763/obatkuat-ts-dalam.jpg" alt="img" width="200" />
foto: Thinkstock
London, Bukan hanya ganja atau narkotika, Viagra juga bisa memicu ketergantungan pada pria bahkan sejak umur 20-an tahun. Padahal obat ini lazimnya dipakai pria dewasa yang mengalami masalah ereksi karena berbagai faktor terkait proses penuaan.

Seiring bertambahnya usia, penyakit-penyakit kronis serta penurunan fungsi berbagai sistem organ bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria. Pada gangguan fisik semacam ini, obat kuat seperti Viagra (Sildenafil) bisa menyelamatkan kehidupan seksualnya.

Pada pria sehat, obat kuat bukan menjadi kebutuhan pokok apalagi saat usianya masih 20-an tahun. Kalaupun ada masalah ereksi, kebanyakan di usia itu pemicunya adalah faktor psikologis yang tidak bisa diatasi hanya dengan Viagra dan sejenisnya.

Salah seorang korban kecanduan Viagra adalah Nick, pria Inggris yang kini masih berusia 20-an tahun. Seperti dikutip dari Mirror.co.uk, Rabu (11/5/2011), ia mengaku tak pernah bisa berhubungan seks jika tidak minum tablet berwarna biru tersebut terlebih dahulu.

Parahnya lagi ia mengonsumsi viagra seperti orang ketagihan narkotika yakni dengan sembunyi-sembunyi agar tidak diketahui Victoria, pasangannya. Biasanya ia minum obat tersebut pada pagi hari, meski ia sendiri sulit memprediksi kapan pasangannya akan mengajaknya bercinta.

Seorang terapis gangguan seks di London, Raymond Francis mengaku dalam sebulan bisa menemukan 15 pasien yang mengalami kondisi seperti Nick. Pria-pria muda itu tidak bisa berhubungan seks tanpa Viagra, meski secara fisik tidak punya penyakit yang berisiko memicu impotensi.

Menurutnya, pria-pria seperti Nick umumnya hanya memiliki masalah dengan rasa percaya diri. Pada masa kini, pria dan wanita sama-sama menempatkan seks sebagai kebutuhan sehingga pria-pria yang hanya mau cari enak sendiri jadi khawatir tidak bisa memuaskan pasangannya.

Dugaan ini diakui juga oleh Nick, yang mulai mengalami gangguan ereksi sejak umur 12 tahun. Sejak pertama kali nonton film dewasa, ia mengalami depresi karena melihat aktor-aktor porno yang mampu menjaga alat kelaminnya tetap ereksi hingga berjam-jam.

Sejak saat itu, Nick kehilangan rasa percaya diri atas kejantanannya sehingga mulai melirik Viagra. Obat kuat yang dibelinya melalui internet tersebut rupanya bukan solusi yang baik, malah belakangan memicu kecanduan dan menjadi masalah baru baginya.

Selain Viagra yang isinya sildenafil, obat kuat yang sering disalahgunakan oleh pria muda antara lain Cialis (Tadalafil) dan Levitra (Vardenafil). Ketiganya merupakan golongan obat penghambat Phosphidiesterase-5 (PDE-5), yakni enzim yang dibutuhkan untuk ereksi.

Sumber:health.detik.com

Senin, 09 Mei 2011

Sperma Tak Berdaya Karena 10 Hal Ini

imgJakarta, Kesuburan pria sangat bergantung pada kualitas sperma yang dimilikinya. Sayangnya, ada beberapa hal yang bisa membuat sperma rusak. Apa saja?

Banyak orang menganggap bahwa konsepsi (proses pembuahan) merupakan proses yang mudah dan hanya perlu melakukan hubungan intim pada saat yang tepat untuk membungkus seluruh proses, tapi pada kenyataan tidak semudah itu.

Ada banyak masalah kecil yang berkaitan dengan proses konsepsi dan kualitas sperma menjadi salah satu penyebab paling menonjol dalam daftar ini.

Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas sperma, antara lain seperti dilansir Lifemojo, Selasa (10/5/2011):

1. Obat-obatan terlarang
Ini adalah salah satu penyebab utama di balik sperma lemah dan pria yang merokok ganja secara teratur lebih rentan terhadap sperma lemah dan jumlah sperma rendah dibanding pria yang tidak pernah merokok ganja. Masalahnya bukan hanya ganja, ekstasi dan kokain juga bisa menurunkan kualitas sperma.

2. Steroid
Steroid sering menjadi jalan pintas bagi pria yang ingin memperbesar otot. Meskipun benar bahwa steroid bisa membuat tubuh berotot, tapi efek samping streoid ternyata sangat mengkhawatirkan, seperti menyebabkan kerusakan hati, tingkat kolesterol LDL tinggi, pertumbuhan terhambat, kebotakan, masalah kemandulan dan masalah ginjal.

3. Alkohol
Penyalahgunaan alkohol sulit untuk dilacak dan meskipun itu tidak seburuk merokok tembakau, masih saja memiliki efek berbahaya. Minum terlalu banyak alkohol dapat mempengaruhi kesuburan dan dapat menurunkan kuantitas dan kualitas sperma.

4. Olahraga terlalu intense
Latihan intense dapat menjaga jantung sehat dan juga bisa membuat tubuh lebih aktif, tetapi ada hal lain yang dapat muncul jika stres tubuh terlalu banyak.

Daerah kelamin harus selalu terpelihara, sejuk dan kering. Bila Anda menikmati latihan intens, daerah kelamin bisa menjadi panas dan ini dapat menurunkan jumlah sperma, karena gonad memerlukan suhu optimal untuk menghasilkan sperma.

5. Kekurangan vitamin C
Kekurangan vitamin C dalam makanan sehari-hari adalah penyebab utama kemandulan. Anda harus memastikan menyertakan item makanan yang kaya vitamin C, seperti jeruk dan buah lainnya yang kaya akan antioksidan. Sperma terikat untuk tetap bersatu jika tubuh kekurangan vitamin C dan ini akan menurunkan potensi seksual (kesuburan).

6. Merokok
Ini adalah fakta yang diketahui bahwa merokok dapat menyebabkan banyak gangguan kesehatan mulai dari berbagai jenis kanker hingga impotensi. Merokok dapat memberikan kontribusi pada penumpukan plak di arteri dan plak tersebut akan menghalangi aliran darah ke penis. Merokok juga dapat mempengaruhi kualitas dan keaktifan sperma.

7. Gizi rendah
Hampir semua proses dalam tubuh saling berhubungan dan Anda harus memastikan mengikuti diet standar sehingga tidak ada masalah dengan gizi buruk. Anda harus menyertakan makanan yang kaya mangan, seng dan selenium. Kekurangan mineral-mineral tersebut dapat menurunkan kualitas dan kuantitas sperma.

8. Lingkungan berbahaya
Anda harus mencoba dan tinggal jauh dari pestisida, insektisida, bahan kimia beracun, logam berat dan pelarut organik untuk menghindari segala bentuk keracunan lingkungan, yang nantinya bisa menyebabkan sperma lemah. Segala bentuk radiasi pengion juga dapat menyebabkan kerusakan pada sistem reproduksi dan dengan cara ini juga mempengaruhi sperma.

9. Celana ketat dan panas
Ini adalah sesuatu yang tidak banyak disadari pria. Pria yang memakai celana ketat yang mungkin menghadapi masalah dengan motilitas dan produksi sperma.

Hal ini karena celana ketat membuat daerah kelamin panas dan ini mempengaruhi produksi sperma. Mandi air panas dan Jacuzzi juga dapat menyebabkan masalah seperti itu, maka Anda harus menjaga gonad kering dan memakai pakaian yang longgar.

10. Antibiotik
Antibiotik yang diresepkan untuk memerangi infeksi dapat menurunkan kualitas sperma dan dapat mengurangi mobilitas dan jumlah sperma juga. Anda harus selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum memilih untuk obat tersebut, sehingga tidak mengganggu rencana Anda memiliki anak.

Sumber: /health.detik.com

Kenapa Perempuan Lebih Gampang Bangun Pagi?

imgCambridge, Dalam setiap keluarga, ibu atau anak perempuan biasanya lebih dulu bangun pagi ketimbang ayah atau anak laki-laki. Mengapa demikian?

Ada banyak perbedaan antara tubuh laki-laki dan perempuan. Dan penelitian terbaru menemukan bahwa perempuan cenderung memiliki siklus tidur yang lebih pendek ketimbang laki-laki.

Hal inilah yang membuat perempuan biasanya tidur lebih awal dan bangun di pagi hari pun lebih awal. Hal ini pula yang menyebabkan lebih banyak perempuan yang mengalami insomnia dan depresi musiman.

"Hal ini memiliki implikasi seberapa mudah mereka (perempuan) bisa tertidur dan seberapa baik (kualitas) mereka bisa tidur. Ini bisa mengubah dan mempengaruhi adanya perbedaan antara individu untuk pergi ke tempat tidur dan bangun di pagi hari," jelas peneliti Jeanne Duffy dari Harvard Medical School, seperti dilansir Livescience, Senin (9/5/2011).

Para peneliti menemukan bahwa rata-rata dalam 24 jam siklus tidur-bangun perempuan (disebut ritme sirkadian) sekitar enam menit lebih pendek dibandingkan laki-laki, tetapi dalam realitas tidur dan bangun sebenarnya ini sama artinya dengan bangun pagi sekitar 30 menit lebih awal.

"Penemuan ini bisa saja hubungannya dengan perbedaan tingkat estrogen," kata Duffy.

Hal ini bisa berarti bahwa tingkat hormon dapat mengubah ritme sirkadian, meskipun bukti pada perempuan pra dan pasca-menopause menunjukkan bahwa siklus tidur terkait dengan paparan hormon selama pengembangan (hormon), bukan karena tingkat dewasaan.

"Mencari tahu apa yang mengontrol jam biologis kita adalah salah satu pertanyaan yang paling penting dalam penelitian kronologi manusia sekarang," jelas Alfred Lewy, Oregon Health and Science University di Portland, yang tidak terlibat dalam penelitian ini.

Dalam penelitian ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Duffy dan penasehat Charles Czeisler, mempelajari siklus tidur dari 52 perempuan dan 105 laki-laki selama dua sampai enam minggu di laboratorium.

Mereka meneliti dua indikator ritme sirkadian, yaitu inti suhu tubuh partisipan dan tingkat hormon melatonin (yang memainkan peran dalam pengaturan siklus tidur-bangun). Sementara itu, partisipan mengikuti jadwal ekstrem (setelah siklus tidur, kegiatan tersebar 20 atau 28 jam sehari, bukan 24 jam normal) di ruangan remang-remang.

Lingkungan tersebut memungkinkan peneliti untuk mengukur irama sirkadian alami dari individu, yang biasanya reset setiap hari oleh paparan cahaya alami.

Tanpa isyarat luar, tubuh kembali pada siklus alami yang kadang-kadang lebih panjang atau pendek dari 24 jam.

Hasilnya, dalam studi ini sekitar 35 persen perempuan memiliki ritme sirkadian lebih pendek dari 24 jam, dibandingkan dengan 14 persen laki-laki.

Perbedaan ini penting bagi orang dengan depresi musiman, yang dirawat dengan terapi cahaya untuk me-reset irama sirkadian. Jika memiliki siklus yang lebih pendek dari 24 jam, orang perlu cahaya malam untuk melakukan sinkronisasi atas, dan jika itu lebih dari 24 jam, orang membutuhkan terang di pagi hari.

Penelitian ini telah dipublikasikan secara online pada 2 Mei dalam jurnal Proceedings of the National Academy of Sciences.
Sumber:health.detik.com

Punya Nafsu Besar Tapi Sperma Tidak Keluar

imgDok, saya dinas dan harus pisah dengan istri dan ketemu hanya pada akhir minggu. Masalahnya nafsu saya cukup besar, sehingga dalam waktu 2 hari keinginan senggama bisa 3-4 kali. Namun untuk senggama kedua dan seterusnya, sperma saya sudah tidak keluar. Jadi ya tidak puas.
Pertanyaan :
1. Apakah sperma bisa habis?
2. Berapa lama jarak antar senggamaa satu dan senggama berikutnya, agar sperma terkumpul?
3. Adakah solusi untuk memperbanyak produksi sperma? Terimakasih atas saran dan solusinya.

Jack (Pria Menikah, 46 Tahun), jack_XXXXXX@yahoo.com
Tinggi Badan 173 Cm dan Berat Badan 75 Kg

Jawaban

Libido Anda yg cukup besar, petunjuk kebugaran seksual Anda saat ini relatif masih cukup baik.
Pada proses hubungan seksual, setelah ejakulasi-orgasme, pria memasuki masa refrakter, di mana perlu waktu bagi Mr P untuk tegak perkasa lagi disertai oleh terisinya kembali cairan sperma pada buah zakar.

Masa refrakter ini dipengaruhi oleh usia, kebugaran fisik & psikis. Pada usia muda, dalam 1 - 2 jam Mr P sudah bisa 'ON' lagi. Pada usia lebih tua atau sepuh, masa refrakter lebih lama. Ada yang dalam hitungan hari, minggu atau bulan, waktu yang diperlukan agar Mr P bisa bangkit kembali dari tidurnya.

Produksi sperma amat ditentukan oleh kesehatan fisik dan kadar hormon pria (Testosteron). Pada usia Anda, 46 tahun, lakukan 'general check-up' untuk mendeteksi: tekanan darah, gula darah, kolesterol total, LDL kolesterol, HDL kolesterol, trigliserida, asam urat & kadar free testosterone.

Dr. Andri Wanananda MS
Anggota Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan Asosiasi Seksologi Indonesia (ASI) serta pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Tarumanegara Jakarta.
health.detik.com